MAKALAH MANAJEMEN MODERN
MAKALAH
MANAJEMEN MODERN
DISUSUN
UNTUK MEMENUHI PORTOFOLIO MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KELAS
JUMAT, PUKUL 09:50 – 12:20 WIB SEMESTER III
DI SUSUN OLEH :
NAMA : WIDI LESTARI
NIM : 11160731
Dosen : Septia Lutfi, S.Kom,M.Kom
STIE
BANK BPD JATENG
TAHUN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNYA, sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan salah satu tugas mata
kuliah Sistem informasi manajmen, yaitu makalah yang berjudul “MANAJEMEN
MODERN”.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Diantaranya:
1.
Dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Bapak Septia Lutfi .
2.
Orang tua yang selalu memotivasi untuk selalu bersemangat menghadapi kesulitan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semarang, 23 Oktober 2017
Widi Lestari
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...................................................................................................................
KATA
PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR
ISI...............................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................
C. TUJUAN....................................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
1.
Mengetahui Sejarah Munculnya Teori Modern..............................................................
2.
Mengetahui Pengertian
Manajemen Modern.................................................................
3.
Mengetahui Teori Manajamen Modern ........................................................................
4.
Mengetahui Aliran
Manajemen Modern........................................................................
5.
Mengetahui Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern............................................................
6.
Mengetahui Penerapan Teori Modern dalam Pelayanan Bimbingan
dan Konseling....
7.
Mengetahui Perkembangan
Teori Manajemen................................................................
8. Mengetahui MODEL MANAJEMEN MODERN.........................................................
9.
Mengetahui Teori Manajemen Modern..........................................................................
10. Mengetahui Prinsip-prinsip
Manajemen Modern .........................................................
11.
Mengetahui Struktur
Manajemen Modern.......................................................................
12. Mengetahui Elemen dalam Manajemen Modern..........................................................
13. Mengetahui perbedaan manajemen modern dan tradisional..........................................
BAB III : PENUTUP
A.
KESIMPULAN..........................................................................................................
B.
SARAN.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia
adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur
dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan tetapi karena
keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa
adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam
berorganisasi.
Dalam kehidupan
sehari-hari manusia selalu mengadakan berbagai aktifitas baik fisik maupun
psikis guna memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya secara maksimal. Salah
satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses untuk menyelesaikan tugas
yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh manusia.proses
itulah dalam kehidupan kita sebut bekerja. Manusia mempunyai sifat saling
bergantung dan melengkapi kebutuhan antara satu dengan yang lain,hal ini
dimaksudkan agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa
saling membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama. Dari kerja sama ini
kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur,merencanakan,dan mengevaluasi
tujuan kerja sama yang sejak awal dicitakan hingga terbentuklah satu sistem
manajemen yang disepakati untuk mengatur semua anggotanya.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Mengetahui Sejarah Munculnya Teori Modern
2.
Mengetahui Pengertian
Manajemen Modern
3.
Mengetahui Teori Manajamen Modern
4.
Mengetahui Aliran
Manajemen Modern
5.
Mengetahui Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern
6.
Mengetahui Penerapan Teori Modern dalam Pelayanan Bimbingan
dan Konseling
7.
Mengetahui Perkembangan
Teori Manajemen
8. Mengetahui MODEL MANAJEMEN MODERN
9.
Mengetahui Teori Manajemen Modern
10. Mengetahui Prinsip-prinsip
Manajemen Modern
11.
Mengetahui Struktur
Manajemen Modern
12. Mengetahui Elemen dalam Manajemen Modern
13. Mengetahui perbedaan manajemen modern dan tradisional.
C. TUJUAN
1.
Mengetahui Sejarah Munculnya Teori Modern
2.
Mengetahui Pengertian
Manajemen Modern
3.
Mengetahui Teori Manajamen Modern
4.
Mengetahui Aliran
Manajemen Modern
5.
Mengetahui Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern
6.
Mengetahui Penerapan Teori Modern dalam Pelayanan Bimbingan
dan Konseling
7.
Mengetahui Perkembangan
Teori Manajemen
8. Mengetahui MODEL MANAJEMEN MODERN
9.
Mengetahui Teori Manajemen Modern
10. Mengetahui Prinsip-prinsip
Manajemen Modern
11.
Mengetahui Struktur
Manajemen Modern
12. Mengetahui Elemen dalam Manajemen Modern
13. Mengetahui perbedaan manajemen modern dan tradisional.
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN MODERN
1.
Sejarah Munculnya Teori Modern
Pada perkembangan peradaban
manusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar,yaitu
a.
Ilmu
Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari setiap/seluruh gejala,bentuk dan
eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam dan isinya secara universal
mempunyai sifat yang pasti serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu. Misal
Fisika,Kimia,Biologi
b.
Ilmu Sosial
/ Non Eksakta,yaitu ilmu yang mempelajari seluruh gejala manusia dan
eksistensinya dalam hubungannya setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat. Misal ekonomi,psikologi,hukum dan lain-lain.
c.
Ilmu
Humaniora, yaitu kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni. Misal
seni tari,lukis,sastra,suara dan lain-lain.
Ilmu manajemen merupakan salah
satu ilmu sosial yang mulai berkembang tahun 1800, dengan aliran atau teori
klasik yang pertama kali muncul. Berkembangnya teori klasik dengan banyak tokoh
dan pandangan, masih memunculkan ketidakpuasan bagi sekelompok dan tokoh yang
lain sehingga muncul aliran atau teori baru yaitu Neo-Klasik. Dan seiring
perkembangan juga perubahan kebutuhan yang serba cepat, praktis dan efisien,
munculah kembali aliran atau teori baru yaitu manajemen modern.
2. Pengertian Manajemen Modern
Manajemen
modern adalah
manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari manajemen
sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak
melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian
tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen.
Teori-teori ini pertama kali dirintis oleh; Robert Owen, Adam Smith, Charles
Babbage dan Max Weber.
Manajemen
modern dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan
manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau
manajemen operasi.
a. Manajemen
menurut para ahli :
1. Thomas H Nelson
Ilmu dan seni memadukan ide-ide,
fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa
yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.
2. James A.F Stoner
Proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Pendekatan-pendekatan
Manajemen
1. Pendekatan Proses
Pendekatan proses dalam
manajemen juga disebut pendekatan fungsional, operasional, universal,
tradisional, atau klasik. Para pencetus pendekatan ini bermaksud untuk mengidentifikasikan
fungsi-fungsi manajemen dan kemudian menetapkan prinsip-prinsip dasar
organisasi dan manajemen. Dalam bukunya yang berjudul The Elements of Administration, Lyndall Urwick
menyebutkan dua puluh sembilan prinsip, sedangkan Fayol mengemukakan empat
belas prinsip. Prinsip-prinsip ini dinyatakan kedua tokoh ini hamper mencakup
semua prinsip pendekatan klasik.
Empat
prinsip pendekatan proses klasik yang penting adalah :
(1) kesatuan
perintah,
(2)
persamaan wewenang dan tanggung jawab
(3) rentang
kendali yang terbatas
(4) delegasi
pekerjaan-pekerjaan rutin.
2. Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan keperilakuan muncul karena terhadap pendekatan klasik. Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi, mengemukakan
bahwa pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan
keharmonisan kerja, Karena mengabaikan factor prilaku masing-masing individu
yang berbeda-beda dalam organisasi. Pendekatan keperilakuan menekankan pentingnya kooperasi dan moral karyawan.
3. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif sering
dinyatakan dengan istilah management science atau opertions research (OR).
Pendekatan ini terutam memandang manajemen dari perspektif model-model
matematis dan proses-proses kuantitatif. Menurut pendekatan kuantitatif, masalah-masalah manajemen dapat dirumuskan
dan dijabarkan dalam berbagai bentuk model matematis, dan kemudian dianalisa
serta dipecahkan dengan menggunakan berbagai teknik atau metoda kuantitatif
untuk memperoleh hasil optimum. Pendekatan ini menganalisa masalah menajemen
secara logic dan mengembangkan berbagai alternative keputusan pemecahannya
.
4. Pendekatan Sistem
Merupakan pendekatan yang
ditetapkan paling akhir, dan dapat dipahami dengan sudut pandangan teori sistem
umum atau analisis sistem. Pendekatan sistem terutama menekankan saling
ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan.
Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai
keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang lebih luas.
5. Pendekatan Situasional (Contingency)
Pendekatan Situasional muncul
Karen ketidak puasan atas tanggapan keuniversalan dan kebutuhan memasukkan
berbagai variable lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen. Pendekatan
ini menggunakan hubungan-hubungan fungsional “bila maka” (if-then). Dimana “bila”
menunjukkan variable-variabel lingkungan dan “maka” terdiri atas konsep-konsep
dan teknik-teknik manajemen, yang mengarahkan ke pencapaian tujuan organisasi.
Ada tiga komponen pokok dalam kerangka konseptual untuk pendekatan situasional
: lingkungan, konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen dan hubungan
kontingensi antara keduanya.
c. Fungsi
manajemen menurut para ahli :
1. Richard
L. Daft (2003: 7-10)
a. Perencanaan
(planning); berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan
serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
b. Pengorganisasian
(organizing) meliputi : di seluruh organisasi; penentuan dan pengelompokkan
tugas kedalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya
diantara organisasi.
c. Kepemimpinan
(leading); merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
d. Pengendalian
(controlling); berarti mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah
organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi bila
diperlukan.
2. Koontz
dan Weihrich (1993):
a. Planning
(perencanaan); suatu proses mengembangkan tujuan-tujuan perusahaan serta
memilih serangkaian tindakan (strategi) untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
b. Organizing
(pengorganisasian); suatu proses dimana karyawan dan pekerjaannya saling
dihubungkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
c. Staffing
(pengisian staf); suatu proses untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten
dapat dipilih, dikembangkan, dan diberi imbalan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
d. Leading
(memimpin); suatu proses memotivasi individu atau kelompok dalam suatu
aktivitas hubungan kerja (task related activities) agar mereka dapat bekerja
dengan sukarela, dan harmonis dalam mencapai tujuan perusahaan.
e. Controlling
(pengendalian); merupakan suatu proses untuk memastikan adanya kinerja yang
efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.
d. Kelebihan
dan Kelemahan Manajemen
1. Kelebihan Manajemen Modern :
Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran
modal, perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian,
transportasi.
2. Kelemahan Manajemen Modern :
Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.
3.
Teori Manajamen Modern
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pendekatan modern dilakukan berdasarkan hal – hal yang sifatnya
situasional, yang berarti dalam pengambilan keputusan disesuaikan dengan
situasi yang dihadapi dan kondisi lingkungan yang ada. Asumsi yang dipakai
ialah bahwa orang itu berlainan dan berubah baik kebutuhannya, reaksinya, dan
tindakannya yang semuanya bergantung pada lingkungan.
Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup
yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu
sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungannya. Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun
1950, Teori modern, dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan, menyediakan
pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan berbagai aktifitas
baik fisik maupun psikis guna memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya secara
maksimal. Salah satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses untuk
menyelesaikan tugas yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh
manusia. Sejak manusia pertama ada, adalah sunatullah danya sifat untuk saling
bergantung dan melengkapi kebutuhan antara satu dengan yang lain, hal ini
dimaksudkan agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa
saling membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama. Dari kerja sama ini
kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur, merencanakan, dan mengevaluasi
tujuan kerja sama yang sejak awal dicitakan hingga terbentuklah satu sistem
manajemen yang disepakati untuk mengatur semua anggotanya.
Kehadiran teknologi komputer,
membuat prosedur Operation Research lebih diformasikan menjadi aliran IImu
Manajemen Modern dan pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah
manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, dapat memberi pemecahan
masalah yang lebih berdasar rasional bagi para manajer dalam membuat
keputusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi
dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal,
manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi,
perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Meski dengan berkembangnya ilmu
ini juga memiliki sisi kelemahan.
4. Aliran Manajemen Modern
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif
merupakan gabungan dari Operation Research dan Management Science. Pada aliran
ini berkumpul para sarjana matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam
memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di
Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan
setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang
memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR
lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modem. Pengembangan model-model
dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan
komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional
kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu
manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting,
seperti dalam hat penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan
produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan
sebagainya.
Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang
memberi perhatian kepada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk
bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab
masalah-masalah sosial individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian.
Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena dapat
menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat
dengan penggunaan teknik-teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.
5. Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern
Manajemen modern berkembang
dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan
manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi. Aliran kedua dibangun atas
dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation Research dan
Management Science atau manajemen Operasi). Perkembangan aliran Perilaku
Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia
dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku Organisasi antara lain :
a)
Abraham
Maslow, yang mengemukakan adanya idquo,yaitu Ego dan Super Ego,dan Hirarki
Kebutuhan Manusia, dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika
motivasi.
b)
Douglas
McGregor,yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.
c)
Frederick
Herzberg,yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua factor.
Frederick Herzberg (Hasibuan,
1990 : 177) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor yaitu faktor
higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu
kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan tingkat
tinggi (prestise dan aktualisasi diri) serta mengemukakan bahwa cara terbaik
untuk memotivasi individu adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya.
Menurut Hezberg, faktor-faktor
seperti kebijakan, administrasi perusahaan, dan gaji yang memadai dalam suatu
pekerjaan akan menentramkan karyawan. Bila faktor-faktor ini tidak memadai maka
orang-orang tidak akan terpuaskan (Robbins,2001:170).Menurut hasil penelitian
Herzberg ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan
(Hasibuan, 1990 : 176) yaitu :
1)
Hal-hal yang
mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan
berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan itu sendiri
dan adanya pengakuan atas semua itu.
2)
Hal-hal yang
mengecewakan karyawan adalah terutama pada faktor yang bersifat embel-embel
saja dalam pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat dan lain-lain
sejenisnya.
3)
Karyawan akan
kecewa bila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari
kesalahan.
Herzberg menyatakan bahwa
orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang
merupakan kebutuhan, yaitu :
1)
Maintenance
Factors. Adalah faktor-faktor pemeliharaan
yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah.
Kebutuhan kesehatan Zini merupakan
kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali
pada titik nol setelah dipenuhi.
2)
Motivation
Factors. Adalah faktor
motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan
sempurna dalam melakukan pekerjaan. Factor motivasi ini berhubungan dengan
penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan langsung denagn pekerjaan.
d). Robert Blak dan Jane Mounton,yang membahas lima gaya kepemimpinan dan
kisi-kisi manajerial (managerial grid).
Menurut Blake dan Mouton, ada empat gaya kepemimpinan yang dikelompokkan
sebagai gaya yang ekstrim, sedangkan lainnya hanya satu gaya yang dikatakan
ditengah-tengah gaya ekstrims tersebut. Gaya kepemimpinan dalam managerial gris
itu antara lain sebagai berikut:
a.
Grid 1.
manager sedikit sekali usahanya untuk memikirkan orang-orang yang bekerja
dengan dirinya, dan produksinya yang seharusnya dihasilkan oleh organisasinya.
Dalam menjalankan tugas manager dalam gris ini menganggap dirinya sebagai
perantara yang hanya mengkominikasikan informasi dari atasan lepada bawahan.
b.
Grid 2.
Manager mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memikirkan baik
produksinya maupun orang-orang yang bekerja dengannya. Dia mencoba merencanakan
semua usaha-usahanya dengan senantiasa memikirkan dedikasinya pada produksi dan
nasib orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Manager yang termasuk gris
ini dapat dikatakan sebagai “manager tim” yang riel (the real team manager).
Dia mampu untuk memadukan kebutuhan-kebutuhan produksi dengan
kebutuhan=kebutuhan orang-orang di organisasinya.
c.
Grid 3. Ini
gaya kepemimpinan dari manager, ahíla mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi
untuk selalu memikirkan orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Tetapi pemikirannya mengenai produksi rendah. Manager semacam ini sering
dinamakan pemimpin club (the Country club management), Manajer ini
berusaha menciptakan suasana lingkungan yang semua orang bias bekerja rilek,
bersahabat, dan bahagia bekerja dalam organisasinya. Dalam suasana seperti ini
tidak ada satu orang pun yangmau memikirkan tentang usaha-usaha koordinasi guna
mencapai tujuan organisasi.
d.
Grid 4. Ini
kadangkala manajer disebut sebagai manajer yang menjalankan tugas secara
otokratis (autocratictask managers). Manager semacamini hanya maua
memikirkan tentang usah peningkatan efisiensi pelaksanaan verja, tidak
mempunyai atau hanya sedikit rasa tanggung jawabnya pada orang-orang yang
bekerja dalam organisasinya.dan lebih dari itu gaya kepemimpinannya lebih
menonjolkan otokratisnya.
e.
Grid 5.
Dalam hal ini manager mempunyai pemikiran yang médium baik pada produksi maupun
pada orang-orang. Dia berusaha mencoba menciptakan danmembina moral orang-orang
yang bekerja dalam organisasi yang di pimpinnya, dan produksi dalam tingkat yang
memadai, tidak terlampau mencolok. Dia tidak menciptakan target terlampau
tinggi sehingga sulit dicapai, dan berbaik hati mendorong orang-orang untuk
bekerja lebih baik.
e) Chris Argyris,yang memandang organisasi
sebagai sistem social atau sistem hubungan antar budaya.
f) Edgar Schein,yang banyak meneliti
dinamika kelompok dalam organisasi dan lain-lainnya.
6. Penerapan Teori Modern dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Teori modern ini lebih menekankan pada keadaan lingkungan, dan lebih bersifat
fleksibel, hal ini bermaksud bahwa dalam pelayanan bimbingan dan konseling yang
menggunakan teori ini dapat memiliki keunggulan. Adapun beberapa keunggulan
pelayanan bimbingan dan konseling menggunakan teori modern ini, ialah :
a.
Misi, visi, dan tujuan dari pelayanan bimbingan dan
konseling dapat lebih jelas untuk dijabarkan
b.
Program – program dari bimbingan dan konseling dapat
dirumuskan secara terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran
c.
Orientasi kegiatan diarahkan kepada hasil akhir
d.
Sumber – sumber daya yang tersedia dapat dikelola
dengan lebih efektif dan efisien yang difokuskan pada pencapaian sasaran,
sehingga pemborosan dapat ditekan seminimal mungkin
e.
Informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan dapat dirancang dan dikelola secara terpadu
f.
Sasaran pelayanannya jelas karena dikerjakan dengan
objektif
g.
Akuntabilitas dapat dirumuskan secara jelas dan
operasional
h.
Identifikasi pencapaian tujuan dapat secara optimal
diketahui karena adanya umpan balik
i.
Komunikasi dengan berbagai pihak dapat terbina dengan
baik sehingga kesalahpahaman dapat dikurangi
j.
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dapat
dilaksanakan dengan baik
Sehingga dapat dirincikan penerapan teori modern dalam pelayanan bimbingan
dan konseling, yaitu :
a.
Pembuatan visi, misi serta tujuan layanan yang sesuai
dengan tujuan lembaga
b.
Pembuatan program bimbingan dan konseling yang
disesuaikan dengan tujuan lembaga.
c.
Pembuatan anggaran yang disesuaikan dengan anggaran
lembaga serta pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan
program
d.
Adanya pembagian tugas antara guru BK yang satu dan
yang lainnya.
7. Perkembangan Teori Manajemen
Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas
ternyata sampai sekarang berkembang terus. Aliran hubungan manusiawi dan ilmu
manajemen memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan
memecahkan masalah-masalah manajemen. Demikian pula aliran klasik yang telah
berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan
terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan
kontingensi.
Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan
operasi manajemen. Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan
di antara berbagai aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu
membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.
Proses
perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari
lima sisi yaitu:
- Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
- Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
- Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
- Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
- Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teori manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajenlen tertentu.
Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis
merupakan penciptaan pengetahuan dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi
manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana perusahaan-perusahaan Jepang dan
perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil dan berkembang karena
keahlian danpengalaman dari para manajer dan perusahaan secara keseluruhan
menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk.
Adanya inovasi yang terus menerus sebenamya rnerupakan
inisiatif dari individual dan interaksi dalam kelompok sehingga perubahan terns
teljadi merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang
menciptakan pengetahuan baru.
8. MODEL MANAJEMEN
MODERN
Pengertian Model Manajemen Tradisional
Pada
perkembangan peradaban manusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar,yaitu
a. Ilmu
Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari setiap/seluruh gejala,bentuk dan
eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam dan isinya secara universal
mempunyai sifat yang pasti serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu. Misal
Fisika,Kimia,Biologi
b. Ilmu
Sosial / Non Eksakta,yaitu ilmu yang mempelajari seluruh gejala manusia dan
eksistensinya dalam hubungannya setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat. Misal ekonomi,psikologi,hukum dan lain-lain.
c. Ilmu
Humaniora, yaitu kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni. Misal
seni tari,lukis,sastra,suara dan lain-lain.
Ilmu
manajemen merupakan salah satu ilmu sosial yang mulai berkembang tahun 1800,
dengan aliran atau teori klasik yang pertama kali muncul. Berkembangnya teori
klasik dengan banyak tokoh dan pandangan, masih memunculkan ketidakpuasan bagi
sekelompok dan tokoh yang lain sehingga muncul aliran atau teori baru yaitu
Neo-Klasik. Dan seiring perkembangan juga perubahan kebutuhan yang serba cepat,
praktis dan efisien, munculah kembali aliran atau teori baru yaitu manajemen
modern.
9. Teori Manajemen Modern
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan berbagai
aktifitas baik fisik maupun psikis guna memenuhi kebutuhan dan keinginan
hidupnya secara maksimal. Salah satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah
proses untuk menyelesaikan tugas yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat
dinikmati oleh manusia. Sejak manusia pertama ada, adalah sunatullah danya
sifat untuk saling bergantung dan melengkapi kebutuhan antara satu dengan yang
lain, hal ini dimaksudkan agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah
tercapai. Dari rasa saling membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama.
Dari kerja sama ini kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur,
merencanakan, dan mengevaluasi tujuan kerja sama yang sejak awal dicitakan
hingga terbentuklah satu sistem manajemen yang disepakati untuk mengatur semua
anggotanya.
Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur Operation Research
lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modern dan pengembangan
model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya
bantuan komputer, dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional
bagi para manajer dalam membuat keputusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini
membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam
hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi
pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Meski
dengan berkembangnya ilmu ini juga memiliki sisi kelemahan.
10. Prinsip-prinsip Manajemen Modern
·
Manajemen tidak dapat
dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan
prinsip).
·
Manajemen harus
sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
pertimbangan secara hati-hati.
·
Organisasi sebagai
suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus
sesuai dengan situasi.
·
Pendekatan motivasional
yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Pendekatan
Manajemen Modern
Teori Perilaku
Pandangan-pandangan
umum dalam teori perilaku ini ditandai oleh tiga tingkatan kelompok perilaku,
yaitu:
1.
Perilaku individu per individu,
2.
Perilaku antar kelompok-kelompok sosial
3.
Perilaku antar kelompok social
Adapun
pokok-pokok pikiran yang dikemukakan oleh para penganut teori perilaku tersebut
dapat dirangkum sebagai berikut:
1) Organisasi
sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus dengan situasi.
2) Pendekatan
motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
sangat dibutuhkan.
3) Manajemen
harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus tujuan pertimbangan
secara hati-hati.
4) Manajemen
teknik dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan
prosedur dan prinsip).
5) Selain
empat pokok pikiran diatas, berdasarkan hasil riset perilaku dapat dikemukan
sebagai berikut:
6) Manajer
masa kini harus diberikan latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan
konsep-konsep manajemen.
7) Organisasi
harus menjalankan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk
memuaskan seluruh kebutuhan mereka.
8) Unsur
manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagalan pencapaian tujuan
organisasi.
9) Komitmen
dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para karyawan.
10) Pola-pola
pengawasan dan manajemen positif yang menyeluruhkan mengenai karyawan dan
reaksi mereka terhadap pekerjaan.
11) Pekerjaan
setiap karyawan harus disusun sedemikian rupa sehingga memungkin mereka
mencapai kepuasan diri dari pekerjaan tersebut.
Teori
Kuantitatif (management science)
Teori
kuantitatif memfokuskan perhitungan manajemen didasarkan atas
perhitungan-perhitungan yang dapat dipertanggung jawabkan keilmihannya. Dalam
setiap pemecahan masalah harus terlebih dahulu diketahui masalahnya dengan
melakukan kegiatan-kegiatan riset ilmiah, riset operasional, teknik-teknik
ilmiah seperti kegiatan penganggaran modal , manajemen aliran kas, pengembangan
stategi produksi, perencanaan program, pengembangan sumber daya manusia dan
sebagainya.
Pendekatan-pendekatan
semacam ini dikenal sebagai pendekatan manajemen science atau ilmu manajemen
yang biasanya dengan prosedur dan langkah-langkah sebagai berikut:
o Merumuskan
masalah
o Menyusun
model matematik
o Mendapatkan
penyelesaian dari model
o Manganalisis
model dan hasil yang diperoleh dari model
o Menetapkan
pengawasan atas hasil-hasil
o Mengadakan
implementasi kegiatan
Ciri –ciri Manajemen Tradisional
- Pembagian Kerja ( Division of work )
- Kekuasaan dan tanggung jawab ( authority and responsibility )
- Disiplin ( discipline )
- Kesatuan perintah ( unity of command )
- Kesatuan pengarahan ( unity of direction )
- Mengabdikan kepentingan pribadi untuk kepentingan umum ( subordination of individual interest to general interest )
- Penggajian pegawai ( remuneration of personal )
- Pemusatan ( centralitation )
- Jenjang bertangga ( hierarchie )
- Ketertiban ( orde )
- Keadilan ( equity )
- Stabilisasi kondisi pegawai ( stability of tenure of personal )
- Prakarsa ( inisiative )
- Semangat persatuan ( esprit decorps )
11.
Struktur Manajemen Modern
12. Elemen dalam Manajemen Modern
·
Spesialisasi
pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam
beberapa pekerjaan tersendiri.
·
Departementalisasi. Dasar yang dipakai
untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat
berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
·
Rantai komando. Garis wewenang yang
tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan
menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
·
Rentang kendali. Jumlah bawahan yang
dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
·
Sentralisasi dan Desentralisasi.
Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi
pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari
sentralisasi.
13. PERBEDAAN
MANAJEMEN MODERN DAN TRADISIONAL
A. Manajemen tradisional adalah
manajemen yang pada mulanya berkembang secara alamiah yang berorientasi fisik,
siapa yang berkuasa dialah yang menjadi pemimpin atau manajer. Dan manajemen
ini berprinsip pada garis keturunan.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
- Tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
- Manajer mengalami kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak
3. selalu
mengikuti pola-pola prilaku yang rasional.
- Pengembangan manajemen dilakukan secara teoritis.
- Investasi terbesar adalah karyawan.
- Karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
- Adanya skema pembagian keuntungan.
B. Manajemen modern adalah
manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari manajemen
sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak
melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian
tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen.
Teori-teori ini pertama kali dirintis oleh; Robert Owen, Adam Smith, Charles
Babbage dan Max Weber.
Berikut merupakan tuntutan-tuntutan yang menggambarkan
manajemen jenis ini, yaitu:
- Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses tehnik secara ketat.
- Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
3. pertimbangan
secara hati-hati.
- Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
5. pengawasan
harus dengan situasi.
- Pendekatan motivasi yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
7. organisasi
sangat di butuhkan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen
modern adalah
manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari manajemen
sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak
melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian
tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen.
Teori Manajemen Modern ini di awali oleh teori
klasik,neo-klasik,dan munculah manajemen modern. Teori ini cukup bagus di
terapkan pada perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia, karena dapat
menghemat waktu,tenaga,dan biaya. Namun teori ini memepunyai kelemahan dari
segi kemanusiaan yang muli tergeser. Oleh karna itu banyak perusahaan yang
menggabungkan teori klasik,neo-klasik,dengan modern, untuk mencapai kepuasan
bagi organisasi dan perusahaan.
Ilmu manajemen merupakan salah satu ilmu social yang
mulai berkembang tahun 1800, dengan aliran atau teori klasik yang pertama kali
muncul. Berkembangnya teori klasik dengan banyak tokoh dan pandangan, masih
memunculkan ketidakpuasan bagi sekelompok dan tokoh yang lain sehingga muncul
aliran atau teori baru yaitu Neo-Klasik. Dan seiring perkembangan juga
perubahan kebutuhan yang serba cepat, praktis dan efisien, munculahl kembali
aliran atau teori baru yaitu manajemen modern.
B.
Saran
Dosen harusnya lebih teliti dan
cepat dalam memberikan tugas artinya tugas yang harusnya sudah lama selesai
baru di suru kerjakan sekarang. Maunya Dosen mata kuliah ini dari dulu
menginformasikan sama mahasiswa agar bisa di selesaikan dengan cepat.
Dalam memberikan sebuah tugas dan
nilai, Dosen tidak boleh membeda-bedakan antara mahasiswa yang satu dan yang
lainnya, harus di sama ratakan dan nilai harus tergantung dari tugas yang dia
buat. Berapapun nilai yang di dapat, maka segitulah nilai yang di berikan.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Fadhli,M. & M.Rifa’i. 2013. Manajemen
Organisasi. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis
·
Winardi, & George R. Terry. 1986. Asas-Asas
Menejemen. Bandung: Penerbit Alumni.
·
Husaini Usman, Manajemen. ( Jakarta Timur: PT
Bumi Aksara, 2011), Cet III, hlm. v.
·
George R. Terry & Winardi, Asas-Asas
Menejemen. ( Bandung: Penerbit Alumni, 1986). hlm. 126
Komentar
Posting Komentar